Thursday, September 15, 2016

Take it now or regret later...

Betapa bahagianya ketika melihat adik-adik junior nurses yang baru bekerja di Saudi Arabia beberapa bulan lalu, kini sudah bisa berumrah dan bahkan berhaji.

Sebuah kenikmatan yang luar biasa, menurut saya. Betapa tidak, untuk bisa berumrah dari Indonesia, kita harus merogoh kocek paling tidak 25 jeti. Uang banyak kan?

Apalagi kalo mau berhaji, daftarnya 25 jutaan, antrian keberangkatan lebih dari 15 tahun, dan biaya total haji hingga 35 jutaan.

Betapa senangnya ketika menyimak adik-adik junior yang baru lulus, kini sudah bisa menikmati bekerja di luar negeri. Berbaur dengan rekan-rekan seprofesi dari negara lain. Belajar bahasa inggris dan arab tanpa harus membayar biaya kursus. Tanpa harus mencari native speaker.

Pokoknya everyday is learning day. Speaking, speaking and speaking. Disadari atau tidak disadari, akhirnya kemampuan berbahasa inggris dan arab kian terasah.

Berumrah dan berhaji adalah dua kenikmatan yang tak ternilai harganya ketika nurses bekerja di Saudi. Saya yakin masih banyak yang lainnya. Maklum lah, saya sendiri belum pernah kerja disana. Tapi dengan membaca status-status mereka di dunia maya, turut membuat saya bangga. Bangga sebagai sejawat di profesi keperawatan ini. Bangga sebagai sesama perantau di luar negeri.

Dear Hamid Abdul, Akbar Apriansyah, Ahmad Irfankhan Hamim Sutopo, Muhammad Irfan Adriansyah, Achir Fahruddin, salam hormat dari Qatar. Semoga kalian menikmati perjuangan bekerja sebagai perawat di negeri orang. Di pundak kalian, nama baik bangsa dan profesi.

Qatar, 15 September 2016
Sugeng Riyadi (@sugengbralink)

Foto by Hamid (Perawat Indonesia yg bekerja di Madinah 2016)

Monday, September 12, 2016

Menembus Belantara Borneo - Part 2

Lokasi Pemantang Camp terletak di Hutan Kalimantan Tengah. Dimana disitu sedang dilakukan eksplorasi batubara oleh perusahaan Australia, BHP Billiton. 

Selepas dipertemukan dengan Geologist on duty dan Camp Boss, saya diperkenalkan dengan Nurse (Medic on duty) yang sudah berada dilokasi sebelumnya. Banyak hal saya dapatkan dari dia tentang bagaimana sistem kerja di eksplorasi batubara. 

Malam menjelang, suasana begitu sunyi. Kanan kiri hutan. Gelap gulita. Hanya terang lampu camp yang berasal dari generator bermesin diesel. Badan saya pun terasa begitu lelah setelah seharian dari Balikpapan hingga Pemantang Camp. Akhirnya saya pun beristirahat lebih awal, menyiapkan fisik untuk bekerja hari pertama esok hari.

Hari pertama di eksplorasi masih sangat asing. Maklumlah belum pernah bekerja di hutan sebelumnya. Para pekerja eksplorasi sudah mulai sibuk dengan aktifitas paginya. 

Jam 6 pagi, semua pekerja eksplorasi berkumpul di lapangan. Geologist menyampaikan program kerja hari itu. Kemudian Safety Officer memimpin safety meeting. Memberikan arahan tentang pentingnya bekerja dengan aman agar terhindar dari kecelakaan akibat kerja.

Menjawab Seribu Tanya

Pengalaman hidup manusia punya keunikan masing-masing. Antara satu dan lain punya irama berbeda-beda.

Merantau ke luar negeri mungkin jadi jalan hidupku. Sebuah impian yang lama tertanam. Menjelajah ke negeri orang. Mengenal banyak ragam bahasa dan budaya. Mengenal banyak ragam tingkah laku anak manusia.

Pengalaman demi pengalaman terus menambah khasanah kehidupanku.

Profesiku perawat. Profesi yang mungkin tak begitu prestige di mata banyak orang. Tapi bagiku, profesi perawat adalah profesi mulia. Dengan profesi ini aku bisa membantu banyak orang.

Tak hanya di tempat kerja dengan segala permasalahan pasien, aku juga bisa berbagi pengalaman hidup dengan banyak orang melalui dunia tulis menulis.

Bermacam kisah yang kutuliskan lewat dunia maya, Alhamdulillah mendapat respon istimewa. Banyak apresiasi yang aku terima. Walau sekedar ucapan terima kasih atas tulisan yang kupublikasikan.

Dengan publikasi itu pula, beragam tanya hadir. Ditengah kesibukan kerja, Aku sempatkan menjawab satu demi satu pertanyaan yang hadir. Membantu menjawabnya.

Dengan bermodalkan pengalaman sendiri, informasi kawan maupun informasi tambahan hasil berselancar di dunia maya. Meski tak sempurna, Aku yakin ini menjadi hal yang bermanfaat.

Bagi yang penasaran dengan tulisan-tulisanku, silahkan tengok di jelajahqatar.com. Blog ini kubangun sejak akhir 2011 lalu. Blog yang sangat sederhana.

Dukhan, 10 Dzulhijjah 1437H/12 September 2016
@sugengbralink