Wednesday, December 23, 2015

Langkah Awal Menjadi Perawat di Sektor Industri

Dukhan | Semasa sekolah perawat dulu, puskesmas, klinik swasta dan rumah sakit menjadi tujuan utama melamar kerja. Tak pernah terbayangkan peluang kerja perawat di luar sektor tersebut. Maklum lah jaman informasi tak secepat sekarang. Kita hanya bisa berharap informasi dari koran atau kawan. 

Akhir tahun 2002, ketika itu saya baru menyelesaikan sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Namanya keren, Pelatihan Sertifikasi Perawat ke Luar Negeri. Namun di akhir pelatihan, tak ada satupun dari kami yang bisa berangkat ke luar negeri karena tak ada satupun seleksi yang diadakan. 

Di masa itulah menjadi awal bagi saya dan sebagian kawan lainnya mengenal peluang kerja perawat di sektor industri, khususnya industri pertambangan. 

Ada sekitar 200 an perawat yang mengikuti seleksi waktu itu. Sembilan perawat terpilih. Kesembilannya berasal dari pelatihan yang sama.

Kami terseleksi oleh sebuah perusahaan asing yang bermarkas di Jakarta. Perusahaan jasa medikal yang bekerjasama dengan puluhan bahkan mungkin ratusan perusahaan pertambangan di dunia.
Seleksi yang mereka lakukan menggunakan bahasa inggris. Walau bahasa inggris belum bagus, alhamdulillah saya bisa menjawab dengan baik semua pertanyaan yang diajukan. Dan terpilih!
Setelah proses rekrutmen selesai, selanjutnya kami harus menjalani uji kesehatan atau medical check up. Semua berjalan lancar. Hingga tiba masanya mengikuti pelatihan pre hospital emergency selama 4 minggu. 




Pelatihan yang sangat penting fungsinya bagi para perawat di perusahaan tersebut sebelum diterjunkan ke lapangan. Karena semasa kuliah atau bekerja, rata-rata di sektor in hospital atau in clinic. Boleh dibilang zero experience di sektor pra rumah sakit (pre hospital). 

Disitulah kami diajarkan tentang manajemen pre hospital, kasus-kasus medical dan trauma.
Disitulah kami dikenalkan dengan berbagai macam lokasi kerja. Dari mulai lokasi survey, explorasi, konstruksi sampai produksi pertambangan. 

Trainer-trainernya rata-rata berasal dari perawat senior di perusahaan tersebut yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Tidak hanya pintar dalam penyampaian materi secara teori, mereka juga banyak cerita pengalamannya ketika masih bekerja di pertambangan.
Empat minggu menjadi waktu yang singkat. Kami banyak belajar hal-hal baru. Sesuatu yang tak pernah ada dalam bayangan sebelumnya. 

Di tiap-tiap materi, ada ujian. Dari hasil ujian dan proses training itulah yang menjadi dasar penempatan kami. Dari puluhan peserta training yang ikut, kami pun harus rela berpisah di akhir training. 

Ada yang ditempatkan di explorasi batubara, pertambangan batubara, pertambangan nikel, pertambangan emas, konstruksi LNG, offshore drilling rig, offshore production platform, dan lokasi penempatan lainnya. 

Disamping belajar di ruang kelas selama 4 minggu, kami juga banyak menimba ilmu dan pengalaman dari para senior yang transit di asrama. Banyak kisah yang menarik, yang semakin meningkatkan semangat kami untuk segera berangkat ke lokasi. 



Bicara soal gaji yang kami terima, alhamdulillah saya menikmatinya. Dengan jadwal kerja 6 minggu dan libur 3 minggu, menjadikan saya harus berpisah dengan keluarga.
Ketika pelatihan 4 minggu usai, perusahaan menugaskan saya ke perusahaan tambang batubara terbesar di Kalimantan, PT. Kaltim Prima Coal. 

Dukhan, 23 December 2015

No comments:

Post a Comment

Thanks for reading this blog!