Wednesday, October 7, 2015

Nursing License di Filipina

@Nursing_Post | Filipina, seperti kita tau banyak mengirimkan tenaga kerjanya ke Luar Negeri. Terutama tenaga kerja perawat. Tidak hanya di kawasan Timur Tengah, perawat asal Filipina banyak bekerja di negara-negara besar di dunia, seperti di UK, USA, Canada dan Australia.

7 tahun terakhir, saya menikmati suasana multikultural nursing. Saya bekerja dengan rekan-rekan dari berbagai negara, tak terkecuali dengan perawat-perawat asal Filipina.
Ditengah masih rumitnya mendapatkan STR (Nursing License di Indonesia), tadi pagi saya sempatkan bertanya ke seorang rekan asal Filipina tentang seluk beluk pembuatan Nursing License di negaranya.

Di Filipina, seorang lulusan pendidikan perawat, baru berhak berpraktik secara profesional (bekerja sebagai perawat) tatkala dia sudah lulus dari 10 tahun pendidikan umum dan 4 tahun pendidikan keperawatan.

6 tahun pertama menyelesaikan pendidikan dasar, kemudian dilanjut dengan 4 tahun di pendidikan menengah. Selepas pendidikan menengah (setingkat SMP & SMP di Indonesia), mereka kemudian melanjutkan pendidikan Sarjana Keperawatan (Bachelor Science of Nursing/BSN) selama 4 tahun.


Di akhir masa belajar di tahun ke empat, semua mahasiswa akan melewati ujian akhir di kampus masing-masigm Lulusnya seorang mahasiswa dari Universitas, tidak secara otomatis mengijinkan mereka bekerja sebagai perawat profesional.


Mereka harus melalui tahapan 2-3 bulan untuk me-review materi-materi ujian nasional guna mendapatkan Nursing License.

Nursing License di Filipina dikeluarkan oleh Professional Regulation Commission (PRC). Sebuah Komisi Pemerintah yang bertanggungjawab mengurusi License para pekerja profesional seperti Lawyer, Arsitek, Dokter, Guru, Akuntan, dan termasuk profesi Perawat.

Pelaksanaan ujian kompetensi nasional untuk mendapatkan Nursing License di Filipina dilakukan di beberapa wilayah secara serentak (tidak di ibukota saja). Pelaksanaannya diadakan setiap 6 bulan sekali.

Lulusan Perawat yang akan mengikuti ujian kompetensi nasional harus melakukan pendaftaran di PRC dengan melampirkan beberapa dokumen diantaranya Ijazah perawat, transkrip nilai, bukti praktikum di beberapa stase, dan biaya (yang katanya murah saja kok, berkisar 300 ribu rupiah).

Setiap kandidat diberikan kesempatan 3 kali untuk bisa lulus dalam uji kompetensi nasional. Salah satu cara untuk sukses dalam uji kompetensi di Filipina, kandidat sebaiknya mengikuti review soal-soal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh beberapa lembaga selama 2-3 bulan sebelum Hari H ujian nasional.

Walau biaya registrasi uji nasional/kompetensinya murah, namun kabarnya biaya mengikuti review soal-soal lumayan merogoh kocek. Teman saya berkisah, untuk latihan selama 2 bulan bisa merogoh kocek sekitar 7 jutaan.

Tapi kalau misal nggak mau ikutan review juga nggak apa-apa. Cukup belajar sendiri.
Uji kompetensi nasional perawat Filipina dilakukan secara manual (bukan computer based exam), terdiri dari 5 subyek. Masing-masing subyek berisi 100 soal.


Ujian tersebut dilaksanakan selama 2 hari dengan passing grade (standar nilai kelulusan) 75%.

Jika tidak lulus, maka harus menunggu 6 bulan lagi untuk mengikuti ujian berikutnya.
Jika lulus, maka dalam kurun 1 bulan, Nursing Licence Card sudah jadi.

Masa berlaku Nursing License di Filipina selama 3 tahun. Untuk memperbaruinya diperlukan CNE Point (belum saya dapatkan informasi, berapa CNE point yang diperlukan).
Jadi, untuk mendapatkan Nursing License di Filipina (di Indonesia disebut STR), seorang perawat yang sudah lulus dari kampus, harus mengikuti uji kompetensi yang bersifat nasional. Jika lulus, dapat license; jika tidak lulus, tidak dapat license (tidak boleh berpraktik sebagai perawat). Jika mau berpraktik sebagai asisten perawat, tidak mengapa.

Demikian sekilas tentang pembuatan Nursing License di negara tetangga kita, Filipina.
Photo by google

No comments:

Post a Comment

Thanks for reading this blog!